Campak adalah infeksi pernapasan yang sangat menular. Ini menyebabkan ruam kulit total dan gejala mirip flu.
Mengutip Kids Health, campak atau rubeola disebabkan oleh virus, jadi tidak ada perawatan medis khusus untuk mengatasinya. Karena itu, jika terjadi campak pada anak maka Si Kecil harus minum banyak cairan, banyak istirahat, tinggal di rumah dan tidak ke sekolah atau tempat penitipan anak untuk mencegah penyebaran infeksi.
Mengutip Journal of American Medical Association, gejalanya bisa termasuk konjungtivitis, yang kadang-kadang disebut pinkeye. Si Kecil juga biasanya akan mengalami batuk, pilek, dan demam tinggi.
Campak pada anak menyebabkan gejala seperti diare atau infeksi telinga. Setelah anak dengan campak sakit selama 2 sampai 3 hari, biasanya muncul ruam. Ruam dimulai pada wajah dan menyebar ke kulit bawah menuju kaki. Ruam ini bisa bertahan lebih dari seminggu sebelum hilang. Anak-anak juga mungkin memiliki bintik-bintik merah kecil dengan warna biru-putih di bagian tengahnya di dalam mulut sebelum muncul ruam.Ruam campak pada anak akan pecah 3-5 hari setelah gejala mulai. Lalu, penting dicatat bahwa penyakit campak sangat menular. Faktanya, 9 dari 10 orang yang tidak divaksinasi campak akan terinfeksi jika berada di dekat orang yang terinfeksi.
Nah, campak ini bisa berbahaya, terutama jika terjadi pada bayi dan anak kecil. Konsekuensi negatif dari campak ini dapat mencakup pneumonia (infeksi paru-paru yang serius), kerusakan otak, tuli, atau bahkan kematian.
Perlu diketahui, ada kelompok yang masuk dalam faktor risiko terinfeksi campak. Berikut ini penjelasannya.
- Tidak Divaksinasi
Jika Si Kecil belum menerima vaksin campak, kemungkinan besar ia akan terserang lebih mudah penyakit campak pada anak.
Campak sangat menular. Sebanyak 9 dari 10 orang yang tidak divaksinasi campak akan berpeluang terkena campak jika mereka berada di dekat orang yang terinfeksi.
- Bepergian Internasional
Campak menyebar ketika orang menghirup atau melakukan kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi virus.Virus ini dapat menyebar melalui droplet ketika seseorang yang menderita campak bersin atau batuk. Seseorang yang terpapar virus biasanya menunjukkan gejala 7-14 hari kemudian. Orang dengan campak dapat menyebarkan penyakit sejak 4 hari sebelum ruam muncul hingga sekitar 4 hari setelahnya.
3. Kekurangan Vitamin A
Bila Si Kecil tidak memiliki cukup vitamin A dalam makanan yang ia konsumsi, kemungkinan besar anak dapat memiliki gejala dan komplikasi campak yang lebih parah.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebagai bentuk pantangan dan pencegahan jika terinfeksi campak pada anak.
1. Hindari Berinteraksi dengan Orang Lain
Karena campak sangat menular dari sekitar empat hari sampai empat hari setelah ruam pecah, anak yang tertular campak tidak boleh keluar atau melakukan kegiatan dan berinteraksi dengan orang lain.Selain itu, hindari pertemuan dengan orang lain yang tidak diimunisasi, sehingga menjauhkan infeksi penyakit campak pada anak kepada orang lain.
2. Jangan Lupa Vaksinasi
Mendapatkan vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah campak pada anak.Dua dosis vaksin campak terbukti 97% mencegah infeksi campak, mengutip Centers for Disease Control and Prevention.Ada dua vaksin yang tersedia, yaitu vaksin MMR dan vaksin MMRV. Vaksin MMR adalah vaksinasi 3-in-1 yang dapat melindungi anak dari campak, gondong, dan rubela. Sementara, vaksin MMRV melindungi terhadap infeksi yang sama seperti vaksin MMR dan juga mencakup perlindungan terhadap cacar air.
Si Kecil dapat menerima vaksinasi pertama mereka di usia 12 bulan, dan dosis kedua antara usia 4 dan 6 tahun. Efek samping vaksinasi biasanya ringan dan hilang dalam beberapa hari. Beberapa efek sampingnya dapat mencakup hal-hal seperti demam dan ruam ringan.
3. Tidak Memiliki Kebiasaan Pola Hidup Bersih
Pantangan campak pada anak selanjutnya adalah tidak memiliki kebiasaan pola hidup yang bersih. Moms perlu mengajarkan kepada Si Kecil pentingnya mencuci tangan.
Mengutip Centers for Disease and Control Prevention, cucilah tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, terutama setelah berada di tempat umum, setelah menyeka hidung, batuk, atau bersin.
Selain itu, jangan berbagi barang pribadi dengan orang yang mungkin sakit.Ini dapat mencakup hal-hal seperti peralatan makan, gelas minum, dan sikat gigi. Hindari juga kontak dengan orang yang sakit.
Pastikan untuk sering mencuci tangan dan mendisinfeksi permukaan atau benda yang sering disentuh anak sebagai bentuk pantangan dari infeksi campak pada anak.
Selain itu, pastikan juga kebersihan semua pakaian, alat makan dan minum, serta kebersihan kita sebagai orang tua saat mengajak anak ke luar negeri.Potensi penyebaran virus campak bisa dicegah dengan menjaga kebersihan anak dan diri kita saat berpergian bersama keluarga.
Oleh karena itu, jika anak mulai menunjukkan gejala campak, segera bawa ke dokter, untuk mendapatkan penanganan yang tepat